Banjir Bunga di Lokasi Kafe Teror Sydney Man Haron Monis
Banjir bunga di lokasi teror Sydney Man Haron Monis. (Reuters)
Liputan6.com, Sydney - Kafe Lindt di Martin Place, Sydney
dipenuhi orang-orang dari berbagai kalangan. Mereka berbaris, antre
untuk meletakkan bunga di depan lokasi penyanderaan yang dilakukan oleh Man Haron Monis pada 15 Desember.
Dikutip dari Daily Telegraph,
Selasa (16/12/2014), orang-orang datang silih berganti, menandatangani
buku tamu dan memberikan doa. Sebelum meletakkan bunga sebagai tanda
hormat mereka.
'Banjir' bunga pun terjadi di lokasi tersebut. Karena semakin larut semakin banyak kembang yang diletakkan di tempat itu.
Ketika matahari terbenam, beberapa jam setelah penyerbuan polisi ke kafe di Sydney
itu, aroma segar bunga-bunga mekar pun menyeruak. Sementara orang-orang
dari semua agama, latar belakang serta usia berbaur menjadi satu,
berdoa dan meletakkan bunga lili serta peony hingga membentuk gunungan.
Adegan
tegang akibat penyanderaan telah berubah menjadi ekspresi kesedihan
mendalam. Lagu-lagu lembut dari paduan suara di dekatnya terdengar di
sepanjang Martin Place yang kini sudah tenang.
Tak hanya warga
setempat yang datang menyampaikan dukacitanya. Seorang Mufti Australia,
Profesor Ibrahim Abu Mohammed juga berada di antara mereka yang
meletakkan karangan bunga di monumen dadakan itu.
Dia juga menandatangani buku belasungkawa sebelum mengutuk aksi pengepungan pengecut Monis.
"Hari
ini kami berada di sini, kita semua, kami berduka atas kehilangan besar
Australia," kata juru bicara Mufti, Sheikh Aref Chaker.
Sementara itu, beberapa pendeta menawarkan konseling kepada mereka yang memerlukan.
Pemimpin Oposisi Bill Shorten juga mengungkapkan keinginannya untuk membuat monumen peringatan permanen.
"Saya berharap kami bisa mengubah peringatan sementara ini menjadi sesuatu yang lebih tahan lama," kata Bill.
Kurang
dari 12 jam setelah diumumkan seorang wanita bernama Dawson dan manajer
Kafe Lindt Johnson yang disandera Man Haron Monis tewas, banyak orang
berbondong-bondong ke memorial dadakan untuk memberikan penghormatan
terakhirnya.
Perdana Menteri Tony Abbott dan istrinya Margie juga ikut serta meletakkan karangan bunga di tugu peringatan darurat itu.
Kehabisan stok bunga
Antrean
membeli bunga tak seperti biasanya. Pekerja kantoran, wisatawan dan
penduduk berbondong-bondong membelinya untuk diletakkan sebagai
penghormatan terakhir kepada para korban.
Para pembeli di salah
satu kios yang tak jauh dari Martin Place pun terlihat mengantre jauh
dari toko bunga itu. Stok bahkan dilaporkan sudah habis sekitar saat
makan siang.
Stok bunga di kedua toko yang berada di dekat Martin Palace habis. Pengiriman stok baru pun dilakukan.
George
dari sebuah toko bunga mengatakan buket terakhir dijual pukul 11.00.
"Karena pukul 07.00 pagi bunga terus dibeli non-stop".
Tak tahu lagi kapan ada stok bunga. "Aku tak tahu kapan akan ada lagi pengiriman," ujar Anthony.
(Tnt/Ans)
0 comments:
Post a Comment